Kriteria berbuat amal shaleh
Kata “amal saleh” dikaitkan dengan “iman” dalam Al-Qur’an
lebih dari tujuh puluh kali. Apa yang disebut amal saleh itu? Sebagian
berpendapat bahwa amal saleh ialah pekerjaan yang disepakati sebagai kebajikan,
apapun agamanya. Misalnya, semuanya sepakat bahwa membela orang yang
dizalimi itu adalah perbuatan baik. Sebagian orang membatasi amal saleh pada
pekerjaan-pekerjaan yang tidak menuntut upah. Banyak pula yang
berpendapat bahwa amal saleh itu berupa sedekah dan ibadah-ibadah ritual. Apa
sebetulnya kriteria amal saleh dalam Sunnah?
Berdasarkan kriteria itu, ada empat
golongan. Pertama, amalnya mengikuti petunjuk Nabi dan dilakukan
dengan ikhlas. Seluruh amalnya dilakukan karena Allah, tidak mencari pujian,
pamrih atau balasan dari manusia. Inilah amal saleh yang
hakiki. Kedua, amalnya tidak mengikuti petunjuk Nabi dan tidak ikhlas
karena Allah. Konglomerat yang menyumbang ratusan juta rupiah untuk mendirikan
kasino adalah contoh ekstremnya. Ketiga,amalnya ikhlas tetapi tidak
mengikuti petunjuk Rasulullah. Ibn Qayyim al-Jauziyyah mencontohkan ibadah
orang-orang bodoh yang tidak ada dasarnya dalam ajaran Islam. Keempat,
amalnya mengikuti petunjuk Nabi tapi tidak ikhlas (Madarij al-Salikin,
1:83-85).
Berikut ini kita kutipkan hadis tentang
ikhlas: ikhlaskan amal kamu karena Allah; karena Allah tidak menerima
kecuali amal yang ikhlas; beramallah untuk satu wajah saja, amal itu akan
mencukupimu dari semua wajah yang lain; sesungguhnya Allah tidak melihat
bentuk-bentuk dan harta kamu, tetapi Ia melihat kepada hatimu dan amalmu;
barangsiapa beramal ikhlas selama empat puluh hari, sumber-sumber hikmah akan
memancar dari hatinya ke lidahnya(Kanz al-‘Ummal, 3:23-25).
Kriteria berbuat amal shaleh
Reviewed by Unknown
on
19.58
Rating:
Tidak ada komentar: