Alat Bantu Fotografi
Dalam pemotretan, selain menggunakan kamera dengan
segala fasilitasnya, ada kalanya kita memerlukan alat pendukung untuk
memaksimalkan hasil pemotretan kita. Penggunaan alat bantu dapat mempengaruhi hasil
pemotretan yang akan kita peroleh. Semuanya tergantung pada sejauh mana
kreatifitas kita dalam menciptakan karya fotografi dan seperti apa foto yang
kita inginkan. Ada 3 jenis alat bantu fotografi yang harus kita kenali, yaitu:
ALAT BANTU PEMOTRETAN
a. Filter
Sesuai dengan namanya alat ini cara kerjanya sama
seperti filter pada umumnya yaitu sebagai penyaring, jika di dalam
rokok berguna menyaring asap tapi disini filter berfungsi menyaring
cahaya yang masuk sehingga menimbulkan efek-efek yang kita inginkan.
Penggunaannya dengan cara dipasang diujung lensa. Bentuk filter ada
dua yaitu square (kotak) dan circle (bulat). Jika
menggunakan filter square, kita harus menambahkan ring
khusus di depan lensa. Untuk penggunaanfilter yang bentuknya bulat,
kita harus memperhatikan diameter dari lensa kamera yang kita gunakan.
Macam – macam filter dan kegunaannya antara lain :
a. filter PL,
memekatkan warna dan menghilangkan refleksi
b. filter UV,
mengurangi sinar ultra violet.
c. filter ND
(natural density), mengurangi contrast.
d. filter warna,
memberi efek warna.
e. filter soft,
melembutkan objek.
f. filter
diffuser, hampir sama dengan filter soft, tapi lebih halus.
g. filter cross,
memberi efek cross/silang pada sumber cahaya.
h. filter multi image,
memberi efek multi image.
i. filter
multi expose, digunakan dalam pemotretan multi expose.
j. filter
gradasi, memberi efek gradasi warna
b. Tudung Lensa
Alat yang dipasang pada lensa ini berfungsi
menghilangkan cahaya/sinar yang tidak diinginkan masuk kedalam lensa karena
cahaya tersebut biasanya dapat menyebabkan flare pada hasil
pemotretan. Flaredapat merusak hasil foto karena menurunkan kontras dan
mengurangi saturasi warna. Alat ini sangat berguna terutama pada
pemotretan yang berhadapan langsung dengan arah datangnya cahaya.
c. Tripod
Tripod atau biasa disebut kaki tiga berfungsi
sebagai peyangga kamera saat pemotretan agar kamera tidak mengalami guncangan (shaking).
Biasanya digunakan pada pemotretan yang menggunakan kecepatan (speed )
rendah/lambat dan untuk menopang lensa-lensa panjang.
d. Monopod
Mempunyai fungsi yang sama dengan tripod tetapi
hanya bentuknya yang berbeda yaitu hanya satu kaki sehingga lebih praktis.
e. Kabel Release
Bentuknya hampir seperti injeksi yang lentur
berfungsi untuk menghindari goncangan saat shutterditekan karena saat memakai
alat ini kita tidak perlu menekan shutter secara langsung.
Penggunaannya dipasang pada soket kabel release yang biasanya
terdapat pada tombol shutter. Biasanya ini soulmate-nya tripod dan
biar penggunaan tripod lebih afdol.
f. Background
Kain atau latar belakang yang digunakan untuk
pemotretan studio dengan berbagai macam gambar, pola dan warna.
g. Stand Background
Alat penyangga background, dan dalam penggunaannya
paling tidak ada 2 stand. Alat ini bisa dinaik – turunkan sesuai kebutuhan.
ALAT BANTU PENCAHAYAAN
a. Flash
atau Blitz
Diperlukan dalam pemotretan apabila cahaya yang ada
dirasa kurang/ minim, misalnya pemotretan pada malam hari. Meskipun demikian,
tidak diharamkan bagi kita untuk menggunakan flash pada siang hari,
saat cahaya yang ada sudah cukup banyak/terang. Penggunaan flash pada siang
hari biasanya untuk fill in. Sumber tenaga flash berasal
dari baterai. Flash dapat digunakan sesuai dengan kekuatannya,
jaraknya, hingga fasilitas lebih yang dimilikinya.
b. Slave Unit
Dapat disebut sebagai alat sensor. Cara kerja slave
unit adalah menangkap cahaya dari main light(sumber cahaya utama) untuk
kemudian menyalakan sumber cahaya lainnya yang terhubung dengan slave unit
tersebut.
c. Sincro
Cable/Kabel Sinkro
Kabel yang digunakan untuk membantu menyalakan flash tambahan
atau sumber cahaya pemotretan yang lain. Cara penggunaan kabel sinkro yaitu
dengan cara menghubungkannya dari sumber cahaya tambahan ke body kamera.
d. Holder atau
Braket
Alat ini digunakan jika kita merasa perlu
menggunakan flash tambahan. Holder berfungsi sebagai penyangga flash
tambahan dan slave unit. Penggunaannya dengan cara dipasang pada body kamera.
e. Strobo
atau Strobe
Alat ini hampir mirip dengan flash, tapi
bentuknya lebih besar dan cahaya yang dihasilkan juga lebih besar. Strobo dapat
menyimpan cahaya dengan sumber tenaga yang berasal dari tenaga listrik AC atau
baterai kering. Strobo memiliki sensor yang dapat menangkap main light sumber
cahaya utama. Jadi strobo akan menyala secara otomatis ketika ada main
light yang dinyalakan. Jika tidak menggunakan main light,
strobo dapat diaktifkan dengan cara menghubungkan kabel sinkro langsung dari
strobo ke kamera. Ukuran kekuatan cahaya yang dihasilkan strobo dapat kita atur
sesuai selera kita. Alat ini lebih banyak digunakan untuk pemotretan
studio/indoor.
f. AC Slave
Hampir mirip dengan strobo cara kerja dan
penggunaannya. Tetapi sifat arah cahaya dari AC Slave lebih melebar atau
menyebar ke segala arah.
g. Snoot
Alat ini berfungsi mengarahkan cahaya pada satu
titik agar tidak menyebar/terpusat. Bentuk snoot menyerupai corong dan juga
lebih banyak digunakan untuk pemotretan studio/indoor. Biasanya juga digunakan
untuk pemotretan double dan multi expose.
h. Payung
Reflektor
Sifat cahaya yang dihasilkan lebih luas sehingga
bayangan dan cahaya keseluruhan menjadi lebih lembut. Payung reflektor memiliki
bermacam-macam warna. Warna standardnya putih, tapi ada juga yang berwarna
perak (menghasilkan cahaya yang lebih kuat) dan emas(menghasilkan cahaya yang
hangat) . Sumber cahaya alat ini berasal dari strobo.
i. Reflektor
Digunakan untuk memberi cahaya tambahan yang
merupakan pantulan cahaya dari main light. Biasanya berbentuk bundar dan
kotak. Pada umumnya memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas. Kita juga
dapat menggunakan sehelai kain putih, styrofoam dan kertas
mengkilap sebagai reflektor yang berguna pada saat pemotretan.
j. Soft
Box
Sebuah kotak yang terbuat dari kain dengan kedudukan
atau rangka yang berbentuk seperti pyramid. Cahaya yang dihasilkan softbox
lebih lembut daripada cahaya yang dihasilkan payung reflektor maupun reflektor. Softbox memiliki
bermacam-macam ukuran(semakin besar ukurannya semakin lembut cahaya yang
dihasilkan). Sumber cahaya Soft Box juga berasal dari strobo.
k. Barndoors
Berbentuk segi empat dan bewarna gelap. Biasanya
dipasang pada soft box. Kegunaan dari barndoors adalah untuk mengarahkan cahaya
yang keluar dari sumber cahaya.
l. Honeycomb/Sarang
Tawon
Alat ini sejenis dengan filter dan bentuknya bundar
seperti sarang tawon, tapi dipasang pada lampu/sumber cahaya. Berfungsi untuk
menghaluskan cahaya yang jatuh ke arah obyek..
m. Light Stand
Alat yang digunakan untuk menyangga lampu studio.
n. Flash Meter
Berfungsi sebagai pengukur kekuatan sumber cahaya
dalam pemotretan indoor atau outdoor. Alat ini lebih akurat
daripada light meter yang ada pada kamera.
o. Infrared
Sender
Mengirimkan sinar infrared untuk memancing nyala
flash atau lampu studio
p. Trigger
Menyalakan flash/lampu studio dengan gelombang
elektro
ALAT CUCI CETAK
Cuci
§ Changing Bag
Kantong hitam kedap cahaya yang berguna untuk mengeluarkan
film dari selongsongnya kemudian untuk kemudian digulung di roller dan
dimasukkan ke dalam developer tank. Terdapat dua lubang untuk
masuknya tangan dan satu lubang besar dengan dua resleting untuk masuknya
peralatan cuci film.
§ Alat pemotong / gunting
Untuk memotong film setelah digulung ke roller.
§ Developer tank
Tabung berbentuk silinder yang kedap cahaya dan
digunakan untuk mencuci film secara manual. Di dalam alat ini terdapat roller yang
berfungsi menggulung film dari selongsong film.
§ Chemical
Cairan untuk memproses film (proses cuci), yaitu
- Developer, mengembangkan emulsi.
- Stopbath, menghentikan pengembangan.
- Fixer, menetapkan gambar.
- Air, membilas hasil cucian dan
cetakan.
- Wetting agent, menghilangkan bercak-bercak
pada film dan menghindari goresan pada negatif
Chemical di atas, dalam penggunaannya harus
berurutan.
§ Thermometer
Untuk mengukur suhu ruangan sebagai patokan waktu
dalam mencuci film
§ Gelas Ukur
Untuk memudahkan dalam menakar banyaknya chemical
yang akan digunakan dalam memproses film.
§ Penjepit film
Alat yang berguna untuk mengeringkan film yang
sehabis dicuci dengan cara digantung untuk menghindari negatif terlipat-lipat
dan menghindari baret.
Cetak
§ Chemical
Chemical yang digunakan untuk proses cetak disini
sama saja dengan yang digunakan dalam proses cuci tapi tidak memerlukan wetting
agent.
§ Enlarger / vergroot apparaat.
Alat untuk mencetak foto. Dengan lampu yang
mempunyai watt besar untuk menyinari negatif dan membakar kertas foto. Enlarger
dihubungkan dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu yang
diperlukan untuk menyinari negatif foto. Perlengkapan enlarger hampir sama
dengan kamera yaitu mempunyai pemfokusan dan diafragma.
§ Bak
Berbentuk segi empat untuk tempat chemical cetak
yang ukurannya cukup untuk kertas foto yang akan kita cetak (biasanya 10 R
sampai 12 R).
§ Penjepit kertas
Untuk menghindari kontak langsung dengan chemical
dan meminimalisir baret pada hasil cetakan, maka diperlukan alat yang satu ini.
§ Dryer / pemanas
Mengeringkan kertas foto yang telah dicetak lebih
merata agar foto tidak mengalami bercak-bercak.
ALAT PENYIMPANAN DAN PERAWATAN PERALATAN FOTOGRAFI
1. Dry Box
Lemari anti lembab untuk menyimpan peralatan
fotografi yang sangat rentan terhadap serangan jamur terutama pada lensa.
Lemari ini dilengkapi dengan lampu yang mempunyai watt rendah (biasanya 2,5
watt) agar suhu lemari tetap terjaga dan mengantisipasi kelembaban. Suhu yang
dianjurkan adalah 20°C.
2. Waterproof Bag
Tas kedap air yang berfungsi sebagai tempat
sementara peralatan fotografi pada saat hunting ketika musim hujan, agar
peralatan fotografi kita tidak basah.
3. Blower Brush
Alat yang dapat mengeluarkan semburan udara untuk
membersihkan debu yang menempel pada kamera.
4. Tisu Lensa
Tisu khusus untuk membersihkan lensa.
5. Silica Gel
Zat pengering yang digunakan untuk menangkal
kelembaban.
Alat Bantu Fotografi
Reviewed by Unknown
on
18.57
Rating:
Tidak ada komentar: