Puisi Kehancuran
Dunia kan berakhir...
Bertahanlah dan jangan menyerah...
Rasakan bumi berguncang kemudian...
Dengarlah hatiku menangis lagi..
Karena inilah akhirnya...
Aku tenggelam dan bermimpi saat ini..
Sangat terlambat, aku berhutang pada mereka...
Terhanyut, ku telah dicuri..
Biarkan langit jatuh, ketika semua runtuh..
Kita berdiri..
Dan hadapi itu semua bersama-sama...
Saat langit kan musnah..
Kita tak perlu takut...
Serahkan semuanya kepada Tuhan...
Jangan berputus asa...
Selagi kita masih miliki kesempatan..
Untuk memohon sebuah permintaan..
Saat langit kan musnah, Saat itulah kita memulai...
Jauh terpisah dari ribuan mil...
Dimana dunia terpecah belah dan gelap gulita..
Kau dapat memanggilku namun entah bagaimana?
Biarkanlah hancur!
Jika sudah saatnya terjadi...
Hidup didunia pun takkan selamanya...
Kita bisa tenang dan penuh kedamaian...
Sungguh luar biasa..
Apa itu sebuah imajinasi?
Ataukah yang sesungguhnya?
Mungkin ku terlalu banyak mengkhayal...
Jangan jadikan beban pikiran...
Kita harus mengendalikan situasi...
Dengan mencari solusi..
Bukan dengan emosi..
Tengadahkan kedua telapak tangan!
Mata kepala menghadap ke atas..
Mintalah do'a pada-Nya..
Jangan diam saja!
Kemanapun kau pergi, aku mengikutimu...
Apa yang kau lihat, aku perhatikan...
Ku tahu bahwa ku tak takut..
Dan tanpa keraguan...
Tanganmu penuh kehangatan...
Menyelamatkanku dari marabahaya...
Genggamlah tanganku erat-erat...
Dan jangan kau lepaskan..
Kita kan jatuh ke bawah tanah..
Kita kan mati...
Perlahan-lahan tapi pasti...
Ditelan bumi sedalam-dalamnya..
Kini kita mati..
Dalam hati yang penuh dosa..
Dan sudah terlambat...
Tuk menyesali...
Waktu terus-menerus berjalan...
Seakan tinggalkan sebuah kenangan...
Mengalirkan darah saat datang bencana..
Membunuh berbagai jiwa...
Tuhan....Kini ku tlah jauh dari-Mu!
Bertahanlah dan jangan menyerah...
Rasakan bumi berguncang kemudian...
Dengarlah hatiku menangis lagi..
Karena inilah akhirnya...
Aku tenggelam dan bermimpi saat ini..
Sangat terlambat, aku berhutang pada mereka...
Terhanyut, ku telah dicuri..
Biarkan langit jatuh, ketika semua runtuh..
Kita berdiri..
Dan hadapi itu semua bersama-sama...
Saat langit kan musnah..
Kita tak perlu takut...
Serahkan semuanya kepada Tuhan...
Jangan berputus asa...
Selagi kita masih miliki kesempatan..
Untuk memohon sebuah permintaan..
Saat langit kan musnah, Saat itulah kita memulai...
Jauh terpisah dari ribuan mil...
Dimana dunia terpecah belah dan gelap gulita..
Kau dapat memanggilku namun entah bagaimana?
Biarkanlah hancur!
Jika sudah saatnya terjadi...
Hidup didunia pun takkan selamanya...
Kita bisa tenang dan penuh kedamaian...
Sungguh luar biasa..
Apa itu sebuah imajinasi?
Ataukah yang sesungguhnya?
Mungkin ku terlalu banyak mengkhayal...
Jangan jadikan beban pikiran...
Kita harus mengendalikan situasi...
Dengan mencari solusi..
Bukan dengan emosi..
Tengadahkan kedua telapak tangan!
Mata kepala menghadap ke atas..
Mintalah do'a pada-Nya..
Jangan diam saja!
Kemanapun kau pergi, aku mengikutimu...
Apa yang kau lihat, aku perhatikan...
Ku tahu bahwa ku tak takut..
Dan tanpa keraguan...
Tanganmu penuh kehangatan...
Menyelamatkanku dari marabahaya...
Genggamlah tanganku erat-erat...
Dan jangan kau lepaskan..
Kita kan jatuh ke bawah tanah..
Kita kan mati...
Perlahan-lahan tapi pasti...
Ditelan bumi sedalam-dalamnya..
Kini kita mati..
Dalam hati yang penuh dosa..
Dan sudah terlambat...
Tuk menyesali...
Waktu terus-menerus berjalan...
Seakan tinggalkan sebuah kenangan...
Mengalirkan darah saat datang bencana..
Membunuh berbagai jiwa...
Tuhan....Kini ku tlah jauh dari-Mu!
Puisi Kehancuran
Reviewed by Unknown
on
05.57
Rating:
Tidak ada komentar: